mari belajar tentang ilmu-ilmu keislaman, filsafat, teori-teori belajar dan lain sebagainya

Tuesday, June 13, 2017

Pengertian dan Kegunaan Teori

Pengertian dan Kegunaan Teori



PENDAHULUAN
                                                                                                                                                       
A.      LATAR BELAKANG

Teori dalam penelitian kuantitatif menjadi faktor yang sangat penting dalam proses penelitian itu sendiri. Seperti yang dijelaskan bahwa separuh dari kegiatan penelitian adalah proses teori atau proses berteori. Pada proses ini peneliti melakukan analisis-analisis deduktif untuk mencoba menjawab permasalahanyang sedang dihadapi, pada bagian ini pula dinamakan dengan berfikir rasional logis.
Pada penelitian kuantitatif, teori atau paradigma teori digunakan untuk menuntun peneliti menemukan masalah penelitian, menemukan hipotesis, menemukan konsep-konsep, menemukan metodologi, dan menemukan alat-alat analisis data.karena itu amat penting teori dibicarakan dalam setiap pembahasan penelitian kuantitatif, mengingat peranya yang dominan itu.[1]

B.     RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa masalah, diantaranya:
  1. Pengertian Landasan Teori
  2. Kegunaan Teori.

BAB II
PEMBAHASAN

A.            Pengertian Landasan Teori
Secara sederhana teori dapat diartikan sebagai dalil atau pendapat mengenai sesuatu berdasarkan kekuatan akal (ratio). Para ahli mendefinisikan teori dengan berbagai macam pandangan, diantaranya Kerlinger (1978)mengemukakan bahwa theory is a set of interrelated construct (concepts), definitions, and proposition that present a systematic view of phenomena by specifying relations among variables, with purpose of explaining and predicting the phenomena. Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.

Wiliam Wiersma (1986) menyatakan bahwa : a theory is a generalization or series of generalization by which we attempt to explain some phenomena in a systematic manner. Teori adalah generalisasi atau kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik.

Pada penelitian kuantitatif, peran teori sangat penting sebagai dasar atau landasan dalam suatu riset/penelitian. Karena tanpa landasan teori maka penelitian akan berujung pada kesalahan atau sering dikenal dengan istilah trial and error. Dengan adanya landasan teori ini, maka memberikan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data.

Setiap teori bisa dikatakan sebagai dugaan sementara, karena hal tersebut mesti memerlukan pembuktian. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Sitirahayu Haditono (1999), bahwa suatu teori akan memperoleh arti penting manakala ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan dan meramalkan gejala-gejala yang ada. [2]

B.             Kegunaan Teori
Secara umum, teori didefinisikan sebagai seperangkat konsep, asumsi, dan generalisasi, digunakan untuk menjelaskan suatu gejala atau fenomena tertentu. Dengan demikian, teori memiliki tiga fungsi dalam penelitian ilmiah, yaitu explanation, prediction, dan control atau pengendalian terhadap suatu gejala.
Dalam konteks ilmiah, suatu teori berfungsi:
1.     Memperjelas dan mempertajam ruang lingkup variabel.
2.     Memprediksi dan memandu untuk menemukan fakta untuk kemudian dipakai guna mermuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian. Mengapa? Sebab pada dasarnya, hipotesis merupakan pernyataan yang bersifat prediktif, bukan deskriptif.
3.     Mengontrol, membahas hasil penelitian, untuk kemudian dipakai dalam memberikan saran.
Berdasar proses penelitian, dalam penelitian kuantitatif, teori memiliki fungsi untuk memperjelas persoalan, menyusun hipotesis, menyusun instrumen dan pembahasan hasil analisis data. Penelitian dengan paradigma kuantitatif sebetulnya ialah mencari data untuk dibandingkan dengan teori.[3]

BAB III
KESIMPULAN
Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa atau kejadian. Pada penelitian kualintatif, setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam proses penelitian adalah mencari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian. Landasan teori ini perlu ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error).

DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan, S.Sos, M.Si, metodologi penelitian kuantitatif, Jakarta : Kencana, 2008,
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta, 2008)
http://www.masterjurnal.com/fungsi-teori-dalam-penelitian-ilmiah/



[1] Bungin, Burhan, S.Sos, M.Si, metodologi penelitian kuantitatif, Jakarta : Kencana, 2008, hal 25.
[2] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta, 2008), hal. 52, cet. IV
[3] http://www.masterjurnal.com/fungsi-teori-dalam-penelitian-ilmiah/
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.

About us