Pengertian dan Kegunaan Teori
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Teori dalam penelitian kuantitatif
menjadi faktor yang sangat penting dalam proses penelitian itu sendiri. Seperti
yang dijelaskan bahwa separuh dari kegiatan penelitian adalah proses teori atau
proses berteori. Pada proses ini peneliti melakukan analisis-analisis deduktif
untuk mencoba menjawab permasalahanyang sedang dihadapi, pada bagian ini pula
dinamakan dengan berfikir rasional logis.
Pada penelitian kuantitatif, teori
atau paradigma teori digunakan untuk menuntun peneliti menemukan masalah
penelitian, menemukan hipotesis, menemukan konsep-konsep, menemukan metodologi,
dan menemukan alat-alat analisis data.karena itu amat penting teori dibicarakan
dalam setiap pembahasan penelitian kuantitatif, mengingat peranya yang dominan
itu.[1]
B. RUMUSAN
MASALAH
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa
masalah, diantaranya:
- Pengertian Landasan Teori
- Kegunaan Teori.
BAB II
PEMBAHASAN
![]() |
A.
Pengertian Landasan Teori
Secara sederhana teori dapat
diartikan sebagai dalil atau pendapat mengenai sesuatu berdasarkan kekuatan
akal (ratio). Para ahli mendefinisikan teori dengan berbagai macam pandangan,
diantaranya Kerlinger (1978)mengemukakan bahwa theory is a
set of interrelated construct (concepts), definitions, and proposition that
present a systematic view of phenomena by specifying relations among variables,
with purpose of explaining and predicting the phenomena. Teori adalah
seperangkat konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang berfungsi untuk
melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar
variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
Wiliam Wiersma (1986) menyatakan bahwa : a theory is a
generalization or series of generalization by which we attempt to explain some
phenomena in a systematic manner. Teori adalah generalisasi atau kumpulan
generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara
sistematik.
Pada penelitian kuantitatif, peran teori sangat penting
sebagai dasar atau landasan dalam suatu riset/penelitian. Karena tanpa landasan
teori maka penelitian akan berujung pada kesalahan atau sering dikenal dengan
istilah trial and error. Dengan adanya landasan teori ini, maka memberikan ciri
bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data.
Setiap teori bisa dikatakan sebagai dugaan sementara, karena
hal tersebut mesti memerlukan pembuktian. Sebagaimana yang dinyatakan oleh
Sitirahayu Haditono (1999), bahwa suatu teori akan memperoleh arti penting manakala
ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan dan meramalkan gejala-gejala yang
ada. [2]
B.
Kegunaan Teori
Secara umum, teori didefinisikan
sebagai seperangkat konsep, asumsi, dan generalisasi, digunakan untuk
menjelaskan suatu gejala atau fenomena tertentu. Dengan demikian, teori
memiliki tiga fungsi dalam penelitian ilmiah, yaitu explanation,
prediction, dan control atau pengendalian terhadap suatu
gejala.
Dalam konteks ilmiah, suatu teori
berfungsi:
1. Memperjelas dan mempertajam ruang
lingkup variabel.
2. Memprediksi dan memandu untuk
menemukan fakta untuk kemudian dipakai guna mermuskan hipotesis dan menyusun
instrumen penelitian. Mengapa? Sebab pada dasarnya, hipotesis merupakan
pernyataan yang bersifat prediktif, bukan deskriptif.
3. Mengontrol, membahas hasil
penelitian, untuk kemudian dipakai dalam memberikan saran.
Berdasar proses penelitian,
dalam penelitian kuantitatif,
teori memiliki fungsi untuk memperjelas persoalan, menyusun hipotesis, menyusun
instrumen dan pembahasan hasil analisis data. Penelitian dengan paradigma kuantitatif sebetulnya ialah
mencari data untuk dibandingkan dengan teori.[3]
BAB III
KESIMPULAN
Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai
keterangan mengenai suatu peristiwa atau kejadian. Pada penelitian
kualintatif, setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam
proses penelitian adalah mencari teori-teori, konsep-konsep dan
generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai
landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian. Landasan teori ini perlu
ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar
perbuatan coba-coba (trial and error).
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan, S.Sos, M.Si, metodologi penelitian
kuantitatif, Jakarta : Kencana, 2008,
Sugiyono, Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta,
2008)
http://www.masterjurnal.com/fungsi-teori-dalam-penelitian-ilmiah/
0 komentar:
Post a Comment